Langsung ke konten utama

BREBES BERSHOLAWAT HUJAN PUN LEWAT

Kemarau panjang sudah diprediksi sejak lama sebagai dampak el nino, tapi ketika bulan September berlalu hujan belum turun sikap sebagian kita seperti mendapati orang yang ingkar bayar hutang. Sungai kering penuh tumpukan sampah, debu tebal menempel di perabotan rumah, suara batuk bersahut-sahutan memang menggangu pikiran. Buruh tani sampai pedagang pasar setiap hari mengeluh sulit mendapatkan uang. Dan petani terus menghitung hari: besok, lusa, akhir bulan, menanti pergantian musim yang sebenarnya sudah dalam beberapa tahun sulit diprediksi. Semoga musim hujan tidak lama lagi.

 

Di beberapa daerah sudah ada himbauan agar umat Islam mengadakan sholat istisqo. Malah ada kabar di Jawa Barat hujan langsung turun setelah calon presiden Ganjar Pranowo berkunjung lalu bersama warga setempat melakukan sholat minta hujan itu. Di Brebes himbauan sholat istisqo secara resmi belum terdengar (atau saya belum dengar), tapi pekan lalu ada acara Brebes Bersholawat yang diadakah oleh Pemerintah Daerah yang menurut penjabat Bupati merupakan bagian dari upaya meminta hujan. Acara yang di adakan di lapangan sepakbola Desa Rengaspendawa Larangan yang mendatangkan Habib Hadad Alwi itu dikatakan sebagai yang pertama dari acara  yang akan berlangsung rutin setiap bulan di tempat yang berbeda di Kabupaten Brebes. Semoga musim hujan segera datang.


 

Musim kemarau memang sulit diprediksi kapan berakhir, tapi langit dalam beberapa hari belakangan sudah mulai mendung, malam hari udara terasa panas, dan angin tidak lagi menderu, sesuatu yang lumrah sebagai penanda hujan akan turun. Walau begitu, entah musim hujan akan segera tiba atau kemarau akan panjang, bagusnya memang kita sama-sama berusaha agar hujan segera datang meskipun cuma dengan cara berdoa—karena memang bisanya cuma berdoa. Mengadakan acara rutin sholawatan, menggelar sholat minta hujan atau menyelenggarakan ritual-ritual apapun, adalah tradisi yang sudah lama hidup di masyarakat kita sebagai bagian dari doa, namun ada yang juga penting untuk dikerjakan oleh khususnya oleh Pemda sebagai bagian dari berdoa adalah menyiapkan infrastruktur untuk menyongsong datangnya guyuran air dari langit yang kadang datangnya melampaui harapan kita.

Kesiapan infrastruktur ini begitu penting untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam yang dalam beberapa tahun terakhir rutin terjadi ketika intensitas hujan meninggi, seperti: banjir bandang, tanggul sungai jebol dan banjir akibat sungai meluap atau banyaknya saluran air yang mampet. Semoga upaya itu telah dilakukan mengingat kerugian akibat bencana alam itu tidaklah kecil. Pengalaman lima tahun terakhir kiranya cukup untuk menyadarkan masyarakat terutama para pemangku kepentingan bahwa karena keteledoran kita seakan alam tak lagi mau bersahabat dengan manusia. Semoga kita benar-benar siap menyongsong musim penghujam.

 

Tanda-tanda pergantian musim bagi beberapa orang memang sudah begitu jelas, seperti:  mendung dan udara panas, bahkan di media sosial dua hari lalu sempat ramai tentang hujan yang lewat di beberapa tempat sekitar Tegal kota dan Brebes kota. Walau cuma berlalu saja dan esok harinya ternyata angin mulai bertiup kencang lagi, namun harapan hujan segera turun terus menguat. Apakah hujan yang sempat lewat di jalan pantura itu adalah hujan pembuka atau sekedar ganjaran untuk acara sholawatan, wallahualam. Yang jelas petani sudah mulai banyak yang mengolah sawah, tentu ini tanda mereka yakin hujan akan segara membanjiri sawah mereka. Berdoalah kepadaku, pasti akan kukabulkan, bukan begitu janji Tuhan?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LOGO KABUPATEN BREBES

Nglongok Agrowisata Besaran Hijau Jatibarang

Ada banyak tempat rekreasi yang dekat dengan kota Brebes, salah satunya adalah Agrowisata Besaran Hijau Jatibarang . Tempat rekreasi yang lokasinya di sebelah selatan  Kota Brebes itu jaraknya sekitar 10 Km dari jalur pantura dan masih berada di dalam kota Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Menempati  bekas kompleks mBesaran , yaitu rumah dinas pimpinan Pabrik Gula (PG) Jatibarang , tempat rekreasi ini menyediakan banyak wahana untuk bersenang-senang bagi warga sekitar terutama di hari libur.

AYO KE BREBES EXPO 2018, CEMEOS...

Bagi warga Brebes—khususnya yang tinggal di Brebes kota—bulan Agustus adalah bulan kemeriahan. Sudah tradisi, pada bulan ini dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia, rangkaian acara "dari warga oleh warga untuk warga" selalu diadakan. Seperti karnaval, aneka lomba dan yang pastinya ditunggu-tunggu adalah Pasar Malam di kawasan  Stadion Karangbirahi yang di sana berlangsung juga paneran pembangunan atau Brebes Expo.