Beda jam dan beda hari. Ada juga yang
bilang ini Ulang Tahun Banjir. Ya, banjir yang tahun lalu mengganggu ketenangan
warga di beberapa desa di Brebes pada tahun ini terjadi lagi. Dengan sebab yang
sama, yaitu meluapnya Kali Pemali dan tanggul yang tak kuasa menahan air
kiriman yang melimpah. Kiriman banjir tak hanya ditujukan ke Jakarta saja
sekarang, rupanya alamat penerimanya kini sudah banyak dan Brebes termasuk
dalam daftar.
Semoga lekas surut dan tak ada
kiriman lanjutan. Karena banjir kiriman di Brebes tak seperti di Jakarta yang
hanya melanda rumah-rumah penduduk, di sini ada banyak sawah terendam yang
berarti dampaknya sangat luas. Ada berhektar-hektar tanaman padi terendam sejak
kemarin pagi dan jika tanaman padi itu tak jadi panen akan sangat jelas
pengaruhnya pada harga beras. Beras yang kini mahal bisa terus naik dan
persoalan akan terus berlanjut.
Soal banjir kiriman di Brebes, sangat
mungkin persoalannya sama dengan yang ada di Jakarta. Daerah yang ada di sisi
selatan yang berbukit dan kawasan hutan sangat mungkin sudah berubah atau
mengalami kerusakan. Jadi penanganannya bukan sekedar penguatan tanggul Kali
Pemali, karena tanggul kuat kalau air kiriman tiap tahunnya meningkat bencana
yang sama bisa berulang.
Semoga Pemda bisa melihat persoalan
ini dengan arif, sehingga langkah-langkah perbaikan keadaan bisa lebih efektif.
Sungai-sungai kecil sedang dalam proses normalisasi, tanggul bisa diperkokoh,
dan harapannya hutan di perbukitan tetap lestari. Tidak mudah pastinya mengerjakan ini semua,
tapi dunia belum kiamat.
Aamiin...terkadang masyarakatnya yang bandel juga jadi penyebab sih
BalasHapus