Sebelum
ini saya pernah ceritakan keluh kesah seseorang di sini, bahwa bawang merah
sekarang sedang murah. Dan ternyata
benar adanya. Setelah tahun lalu banyak petani bawang merah cengar-cengir bisa
beli motor bagus-bagus, kini mereka ketemu lagi dengan harga murah. Dan rupanya
setelah menikmati harga bawang yang mahal dalam waktu lumayan lama, ketika kini
ketemu lagi dengan harga murah seakan-akan apa yang kini terjadi bukan sesuatu
yang biasa terjadi di pasar.
Saya
kira itu pemicu demo petani bawang merah siang tadi di depan kantor bupati yang
biikin heboh itu. Sepertinya para demonstran itu menganggap naik-turunnya harga
bawang merah bukan hal biasa. Atau ada tuduhan anjloknya harga bawang karena
kebijakan salah bupati dan dituntut bupati membenahi kesalahannya. Harga murah
tidak boleh terjadi, bawang harus selalu mahal, konsumen bawang merah pusing
salah sendiri kenapa tidak jadi petani bawang.
Demonstrasi
di Jaman Now memang bukan barang aneh.
Setiap hari di negeri ini ada saja demonstrasi, ada yang tuntutannya masuk akal
dan ada pula yang membingungkan plus cuma bikin resah. Dulu ketika pemerintah
import bawang merah dari luar negeri, ada demonstrasi dengan tuntutan import
bawang merah dihapus, ini bisa dinalar. Sekarang bisa jadi import mawang merah
masih berlangsung, tapi apakah benar jatuhnya harga bawang di Brebes karena
adanya bawang dari luar negeri?
Di
negeri ini kadang naik-turunya harga komoditas perdagangan sulit dipahami. Bawang
merah sekarang jatuh harganya, saya yakin kalaupun ada penjelasan belum tentu
bisa memuaskan. Petani ingin harga mahal, jelas wajar, tapi banyak orang juga
mau harga yang murah. Jadi mungkin perlu ada haga ideal, lalu berapa harga
idealnya? Di mana harus bersepakat? Ayolah,
atasi segala ketidakadilan yang merajalela di muka bumi ini dengan pikiran yang
jernih.
vidio: Indonesia Watch
Komentar
Posting Komentar