Gusti
Allah pasti sedang menunjukkan Kasih dan Sayang-Nya—di samping keagungan dan ke-Maha kuasaan-Nya. Bagaimanapun
menyesakkannya banjir yang baru saja melanda, kehilangan harta benda dan anggota
keluarga, pasti ada hikmahnya. Semoga semua ini disikapi dengan keimanan. Dengan
keimanan insyaallah segala yang telah kita alami tak berlalu begitu saja bagai
berlalunya air sungai di musim hujan.
Semoga
bencana ini ada bekasnya dan bekas itu tercatat sebagai amal sholeh. Kesabaran orang-orang
yang tertimpa bencana semoga menghapus dosa-dosa. Gairah mereka yang
bahu-membahu membantu kesusahan saudaranya, menguatkan kesadaran bahwa manusia
kenal tak kenal sesungguhnya bersaudara. Pemerintah menjadi jelas fungsinya dan
kekuasaan akan tampak nilainya.
Hujan
masih terus turun. Sungai masih mendatangkan rasa cemas. Ini juga bisa
merupakan bentuk kasih sayang Tuhan. Kita yang gampang lupa, terus disadarkan
bahwa yang berkuasa di semesta ini adalah Dia Yang Maha Kuasa. Tuhan sedang
mengajak kita mengingat segala kecerobohan kita selama ini, seperti:
mendangkali sungai dengan membuang sampah di sana, membangun rumah di bantaran
yang membuat sungai sempit, membetoni halaman yang menghalangi air hujan meresap ke tanah dan masih banyak lagi.
Pemda
sebagai tangan kekuasaan semoga sadar fungsi kemudian tanggap menangani
persoalan-persoalan dengan lebih teliti dan sungguh-sungguh. Segala yang berbau
seremonial harus diinsyafi sebagai kesalahan terhadap tanggungjawab. Bencana mengancam
bukan hanya sekarang, sejak dulu kala bencana sudah datang dan pergi dan besok
atau lusa siap datang dengan wujudnya yang bisa saja lebih mengerikan.
Di
jalan masih tampak anak-anak sekolah berseragam mengumpulkan bantuan untuk
korban bencana, di sekolah anak-anak pun beberapa kali dihimbau oleh gurunya agar
mengumpulkan sumbangan. Kelihatannya
mereka antusias. Tentu saja ini nikmat,
guru memanfaatkan kesempatan ini untuk membangun pada diri anak-anak rasa
kepedulian pada keadaan.
Semoga
bencana dan kesedihan tidak berlarut-larut dan semua pihak memandang peristiwa
ini dengan pandangan orang beriman.
Alam yang dirusak manusia menyebabkan banjir. Suda saatnya memperbaiki alam ini.
BalasHapusorangnya juga rusak haha
Hapus