Program
pengerukan sungai yang tengah berjalan di Brebes, pada musim hujan sekarang
dirasakan lumayan menghibur. Sungai-sungai yang beberapa waktu lalu
memperihatinkan karena dangkal dan terus menyempit kini tampak benar-benar
sebagai sungai. Semoga proyek ini berlangsung tidak asal-asalan, maksudnya
dengan memperhitungkan perawatan dan pemeliharaan yang berkesinambungan.
Program
lanjutannya memang lebih menguras pikiran, mengeruk sungai dangkal asal
peralatannya ada dalam hitungan hari bisa selesai sampai ratusan meter, tapi
menjaga agar sungai tidak lagi jadi tempat pembuangan sampah, bantarannya tidak
ditumbuhi gubuk-gubuk pasti lebih membutuhkan strategi dan energy. Intinya
pemerintah harus tetap unjuk gigi, karena warga—entah karena putus asa atau
apa—makin masa bodoh bahkan cenderung melawan hokum.
Di
Banjaratma, rumah-rumah di bantaran kali bisa dibilang telah bersih, tinggal
menunggu kelanjutan kerjanya—apakah akan dibiarkan jadi area terbuka atau akan
ditanami pepohonan? Mestinya di sana ada papan informasi bagi warga bahwa tanah
itu akan diapakan, agar yang tergusur tidak merasa dianiaya dan tidak ada lagi
muncul lapak baru pengganti yang lama. Sebab kini berdasarkan pandangan mata sudah
ada dua atau tiga lapak berdiri di lokasi bekas bongkaran yang kalau dibiarkan
pasti akan disusul oleh yang lainnya dan bisa saja akan kembali seperti
sebelumnya.
Masalah
lingkungan di Brebes kelihatannya akan semakin besar dan rumit. Kali Pemali dua
tahun berturut-turut meluap, sementara tak ada jaminan tahun depan masalah ini
tidak terulang. Sungai-sungai yang melewati perkampungan jadi tempat pembuangan
sampah warga, tindakan untuk mengatasi prilaku buruk ini sepertinya pun tidak
ada. Dan di pinggir jalan raya kini menjamur pedagang dengan lapak tenda atau
yang semi permanen. Semoga masalah yang kasat mata itu sudah ada di meja yang
berwenang.
Dan
akhirnya saya jadi ingat, ada seorang calon anggota legislatif pada pemilu lalu
sempat berkata: Brebes tidak boleh begini terus, berhias terus, yang lain sudah
ke mana-mana Brebes masih berhias. Tapi Brebes
memang harus berhias dan tak perlu ke mana-mana, dalam hal ini bukan bupatinya
lho…
Aahh.. ternyata di Brebes pun sama nasib kalinya. Rupanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan memang masih rendah dimana-mana.
BalasHapusMudah-mudahan saja sang anggota legislatif nggak sekedar cuap cuap sebelum pemilu, jadi bisa benar benar terlaksana
Semoga makin hari kesadaran warga ngga membuang sampah sembarangan makin bagus.
BalasHapusSelain buat kesehatan juga bagus untuk pemandangan kota.
Terakhir aku ke Brebes sekitar 2 tahun lalu.
Kotanya sudah mulai terlihat bersih.
Kali jadi pembuangan sampah warga. Sungguh luar biasa. Jadi jadi tempat penampungan sampah yang gratis. tapi giliran banjir, nanti orang lain yang disalahkan.
BalasHapusYUK !!!!! buruan gabung dan menang kan total hadiah ratusan juta rupiah setiap hari nya hanya di s1288poker agent poker terpecaya .... cuma di sini tempat nya kamu bisa menunjukan kehebatan kamu dalam bermain poker yukkkk daftar kan diri anda sekarang juga
BalasHapusterdapat 7 game dalam 1 user id anda loh.... (PIN BBM: 7AC8D76B)