Sebagai pemirsa televisi,
acara kegemaran saya adalah eksis habis,
sebuah acara yang menyiarkan sesuatu yang masih ada di sekitar kita sekarang
padahal sudah sangat jadul. Sering menontonnya, saya belum pernah menyaksikan acara
itu menampilkan intip goreng. Ya, intip alias kerak nasi yang digoreng jadi
kerupuk atau seperti rengginang ternyata di zaman magic com makanan asal jadi
itu masih eksis habis. Dan sebelum acara
televisi itu mengulasnya, saya harus lebih dulu menuliskannya di sini.
Beberapa waktu
terakhir saya sering makan intip goreng lagi setelah sekian lama tak pernah
berjumpa. Awalnya dapat dari pemberian tetangga, sampai akhirnya menyadari di
rumah pun ada. Ternyata kerak nasi tak cuma ada di jaman orang memasak beras
pakai panci saja. Kini –entah mengapa—magic com pun yang telah membuat orang
tak repot lagi memasak ternyata menghasilkan kerak. Banyak orang mengeluhkan
hal ini tanpa tahu pasti sebabnya, apakah karena kualitasnya jelek atau karena faktor
tegangan listrik, yang pasti nasinya berkerak. Dan karena ada kerak nasi maka
digorenglah kerak yang sudah dikeringkan itu lalu jadi kudapan.
Makan kerak nasi
yang digoreng adalah hal yang lazim saya alami semenjak kecil. Pada zaman
memasak nasi pakai panci dan selalu menghasilkan kerak, di genteng rumah
biasanya ada saja kerak nasi dijemur yang kemudian di kumpulkan dan pada suatu waktu
digoreng dijadikan kerupuk (biasanya ditaburi garam halus setelah matang agar lebih
gurih). Mungkin ada yang mencibir kebiasaan ini, namun yang jelas ini adalah
salah satu bentuk kearifan lokal. Bukan soal kaya atau miskin, ini adalah soal
menikmati sesuatu yang jelas masih bisa dinikmati.
Intip goreng eksis
habis.
Komentar
Posting Komentar