MUSIM HUJAN, INGAT BANJIR

Hujan sudah beberapa kali turun. Walau belum rutin, namun tanda-tanda rendeng sudah tampak dari mendung yang setiap hari menggelayut. Dua tiga minggu kedepan sangat mungkin hujan bakal sering turun. Sudah lazim pada bulan Oktober, November, Desember hujan ber ber ber dan banjir biasanya ada di mana-mana. Tak musti banjir besar, sekedar genangan beberapa saat setelah hujan pun bisa disebut banjir dan mengganggu. Dan kenyataannya tak hanya di daerah yang langganan banjir, kini banjir bisa melanda tempat yang secara analisa tak mungkin terkena banjir.

rumah warga terus maju menghambat pembangunan got

Brebes jaman dahulu terkenal pelanggan banjir, dan kini banjir sudah bukan masalah, tapi bukan berarti banjir yang jadi masalah serius tak akan datang lagi. Melihat kebiasaan warga yang kini menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah,  juga tata ruang yang  terabaikan, bukan tak mungkin banjir kini tengah mengancam desa-desa di Brebes. Sebelum proyek pengecoran jalan berlangsung, masih belum jauh dari ingatan bagaimana aspal jalan raya gampang rusak karena limpahan air hujan tak mudah terbuang.

Kini pengecoran telah meninggikan jalan raya, tapi ternyata masalah pembuangan air tidak sama seriusnya ditangani. Dana desa akhirnya yang sedianya untuk irigasi, sejauh ini yang tampak penggunaannya justru untuk pembuatan got di pinggir jalan raya. Dana desa yang konon besar jumlahnya itu pun di beberapa desa setiap tahunnya hanya menghasilkan seratus dua ratus meter got, sepertinya di sini ada sesuatu yang harus cermati.

Semoga gerakan membenahi saluran air –revitalisasi saluran irigasi dan pembuatan got—jadi program yang sungguh-sungguh. Tentu saja ada banyak kendala di lapangan, seperti pembangunan rumah warga yang makin nempel ke aspal jalan, yang pasti hal ini menghambat pengerjaan got. Maka, sikap kerja aparat harus jelas dan tegas.  Begitu besar dana yang dianggarkan, hasilnya dituntut harus sepadan.