BENCANA TIDAK CUMA DI SANA

Baru saja terjadi sore hari ini (29/9/2018), pekarangan yang bersebelahan dengan area pemakaman di Desa Petunjungan Kecamatan Bulakamba terbakar. Tidak jelas apa dan siapa penyebabnya, namun bisa  diapastikan karena sikap abai pada bencana. Pekarangan yang banyak rumpun bambu di dalamnya di sana berserakan daun-daun kering yang mudah terbakar, puntung rokok pun bisa menyelakannya, apalagi kalau ada yang sengaja membakar.

Ada yang bilang untung angin sudah tidak bertiup kencang seperti hari-hari yang lalu. Walau begitu api yang terus menjalar dan suara bambu pecah karena terbakar tetap saja mengundang rasa cemas. Tak ada aparat desa selama terjadi kebakaran, hanya satu dua warga yang rumahnya takut terbakar berusaha memotong pergerakan api yang terus meluas. Hingga menjelang maghrib api masih terus menjalar walau tidak mengancam rumah terdekat, tapi tetap disayangkan dengan tidak hadirnya aparat desa. Walau bukan bencana besar, peristiwa ini bisa jadi sarana pengingat bagi penduduk, dan aparat bisa memanfaatkannya untuk mengajak warga  tanggap pada bencana sekecil apapun.

Gempa di Nusa Tenggara Barat yang baru lepas dari ingatan dan tiba-tiba hadir lagi gempa besar yang disertai Tsunami di Donggala dan Palu, siapa menyagka akan terjadi? Di Brebes memang jarang ada bencana besar, tapi bencana kecil pun perlu diwaspadai dan warga harus tetap dibekali kewaspadaan. Di Brebes dalam dua tahun terakhir terjadi bencana banjir, pastinya warga yang terkena banjir tidak pernah menyangka bencana itu terjadi. Bencana-bencana kecil seperti kebakaran rumah, dengan kian padatnya perkampungan bisa saja terjadi kapan saja, maka penting  melakukan penyadaran pada warga.

.

Sampah tidak punya penampungan yang jelas sehingga sungai-sungai penuh tumpukan sampah, ini juga sumber bencana. Kapan waktunya jika ini tidak ditangani akan makan korban. Dan Kali Pemali bukan tidak mungkin di musim hujan nanti akan meluap lagi. Gunung Selamet beberapa waktu lalu sudah pemanasan, kapan waktunya pasti meledak dan sampai ke sini. Tanggap bencana tidak bisa ditunda-tunda, agar bencana yang tidak diinginkan itu tiba warga tidak pontang-panting cari selamat sendiri-sendiri.