Langsung ke konten utama

BREBES TIBA RENDENG

Setelah di dahului dengan hujan pendek dua malam berturut-turut, sepanjang  siang tadi (27/9/2017) hujan benar-benar turun hingga  di mana mata memandang yang tampak air menggenang. Musim penghujan sudah datang di bumi Brebes. Ya, menurut hitungan periodik sekarang sudah waktunya musim penghujan atau rendeng. Sudah jadi pengetahuan umum bahwa ketiga atau musim kemarau yang dimulai pada bulan April akan berakhir di bulan September dan mulai bulan Oktober berarti sudah musim penghujan sampai di bulan Maret. Mungkin sekarang musim sudah tak tentu, tapi hitungan itu tetap saja berlaku
.

Kalau diingat-ingat terakhir ada hujan besar di desa saya terjadi sepekan setelah lebaran, setelah itu hujan tak tampak lagi hingga sawah kering kerontang. Artinya hanya sekitar tiga bulanan tak terjadi hujan, tapi panas yang terik –mungkin—penyebab kekeringan hebat yang sekarang melanda. Balongan sampai habis airnya, sawah banyak yang nganggur, artinya terjadi kekeringaan di Brebes pada beberapa waktu terakhir walau tidak parah.

Dan hujan siang tadi walaupun bisa saja tidak disusul oleh hujan lagi, setidaknya telah jadi hiburan. Artinya tak ada ketiga dawa atau kemarau yang panjang. Siapapun pasti optimis sebentar lagi akan ada air melimpah.  Semoga rendeng tahun ini tetap barokah tidak membawa macam-macam bencana.

Juga yang  penting sekarang, pihak pemerintah daerah yang bertanggungjawab mengurus tata kelola air terutama irigasi agar benar-benar bekerja, sehingga pembagian jatah air di petani bisa merata. Jangan sampai hanya petani-petani yang dekat dengan sungai saja yang bisa bahagia, sementara yang sawahnya tak lagi dilalui saluran air karena saluran airnya tidak lagi berfungsi harus menanggung beban lebih karena musti mengandalkan air tanah.

Selamat datang hujan, selamat datang di bumi kami.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN SUDI MAMPIR

Entah dari mana mau kemana, rombongan awan pekat pada ba’da Asar dua hari terakhir bergerumbul di langit Brebes. Gerumbulan itu karena dipastikan tujuannya bukan Brebes, cuma numpang lewat . Hanya beberapa menit memenuhi langit lalu hilang dari pandangan. Syukurnya ada yang ditinggalkan, yaitu hujan yang lumayan bisa membasahi sawah yang sudah lama kering kerontang.

MUHARROM LAGI, PAWAI TA'ARUF LAGI

Muharroman lagi. Pawai ta’aruf lagi. Di beberapa desa di kabupaten Brebes tiap tahunnya untuk menyambut tahun baru ada tradisi karnavalan atau disebut Pawai Ta’aruf. Acaranya biasanya tidak serentak pada tanggal 1 Muharrom, karena pawai baru diadakan bersamaan harinya dengan acara Pengajian. Hari ini (22/9/2018 – 12/1/1440)) Desa Petunjungan Kecamatan Bulakamba yang mengadakan Pawai Ta’aruf, sebelumnya dua hari lalu Desa Luwungragi dan sebelumnya lagi Desa Siwuluh. Berikut beberapa foto pawai yang diikuti perwakilan beberapa lembaga pendidikan, ormas dan warga.

Nglongok Agrowisata Besaran Hijau Jatibarang

Ada banyak tempat rekreasi yang dekat dengan kota Brebes, salah satunya adalah Agrowisata Besaran Hijau Jatibarang . Tempat rekreasi yang lokasinya di sebelah selatan  Kota Brebes itu jaraknya sekitar 10 Km dari jalur pantura dan masih berada di dalam kota Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Menempati  bekas kompleks mBesaran , yaitu rumah dinas pimpinan Pabrik Gula (PG) Jatibarang , tempat rekreasi ini menyediakan banyak wahana untuk bersenang-senang bagi warga sekitar terutama di hari libur.