Langsung ke konten utama

LUPA PASANG BENDERA SETENGAH TIANG?

Himbauan pasang bendera setengah tiang pada siang tadi (30/9/2017) ternyata tak direspon antusias oleh warga Brebes. Ukurannya adalah desa tempat saya tinggal: Petunjungan kecamatan Bulakamba dan beberapa desa terdekat. Di jalan raya hanya satu dua rumah yang pasang bendera merah putih (masuk gang tak ada sama sekali), itu pun tidak setengah tiang. Mungkin karena sudah lama tak melakukannya atau sosialisasinya yang kurang?


Jangankan sekedar memasang bendera, Upacara Bendera yang jaman Orde Baru wajib setiap hari Senin di sekolah-sekolah sekarang banyak yang mengabaikannya. Tak cuma di Brebes hal semacam ini berlangsung, di mana-mana sudah lazim. Di era Reformasi pamor negara memang anjlok, hingga anarkhisme gampang ditemui di mana-mana. Seperti pada bulan Agustus lalu, himbauan memasang bendera sejak tanggal satu warga baru ramai-ramai memasang menjelang tanggal tujuhbelas.

Penasaran dengan keadaan ini, saya sengaja keliling mencari penampakan bendera setengah tiang. Setelah di perjalanan melihat beberapa bendera di ujung tiang akhirnya ketemu juga di perbatasan Banjaratma – Siwuluh. Ada  dua bendera setengah tiang di depan dua rumah bersebelahan. Karena di rumah warga sulit ditemui saya menuju ke Puskesmas Siwuluh, ternyata Puskesmas yang bersebelahan dengan balaidesa itu pasang bendera setengah tiang demikian pula di halaman balaidesanya.

Pasang bendera bisa jadi tidak wajib, tapi mestinya penegasan dengan ditambah alasan-alasan perlu dilakukan demi tertib bernegara dan bermasyarakat. Bagi orang awam memasang bendera mungkin persolaan sepele, tapi masyarakat beradab yang terbiasa bermain pesan dengan simbol-simbol tidak semestinya meremehkan hal semacam ini.


Wassalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HUJAN SUDI MAMPIR

Entah dari mana mau kemana, rombongan awan pekat pada ba’da Asar dua hari terakhir bergerumbul di langit Brebes. Gerumbulan itu karena dipastikan tujuannya bukan Brebes, cuma numpang lewat . Hanya beberapa menit memenuhi langit lalu hilang dari pandangan. Syukurnya ada yang ditinggalkan, yaitu hujan yang lumayan bisa membasahi sawah yang sudah lama kering kerontang.

MUHARROM LAGI, PAWAI TA'ARUF LAGI

Muharroman lagi. Pawai ta’aruf lagi. Di beberapa desa di kabupaten Brebes tiap tahunnya untuk menyambut tahun baru ada tradisi karnavalan atau disebut Pawai Ta’aruf. Acaranya biasanya tidak serentak pada tanggal 1 Muharrom, karena pawai baru diadakan bersamaan harinya dengan acara Pengajian. Hari ini (22/9/2018 – 12/1/1440)) Desa Petunjungan Kecamatan Bulakamba yang mengadakan Pawai Ta’aruf, sebelumnya dua hari lalu Desa Luwungragi dan sebelumnya lagi Desa Siwuluh. Berikut beberapa foto pawai yang diikuti perwakilan beberapa lembaga pendidikan, ormas dan warga.

Nglongok Agrowisata Besaran Hijau Jatibarang

Ada banyak tempat rekreasi yang dekat dengan kota Brebes, salah satunya adalah Agrowisata Besaran Hijau Jatibarang . Tempat rekreasi yang lokasinya di sebelah selatan  Kota Brebes itu jaraknya sekitar 10 Km dari jalur pantura dan masih berada di dalam kota Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Menempati  bekas kompleks mBesaran , yaitu rumah dinas pimpinan Pabrik Gula (PG) Jatibarang , tempat rekreasi ini menyediakan banyak wahana untuk bersenang-senang bagi warga sekitar terutama di hari libur.