Malam
ini adalah malam ke duabelas bulan Robbiul Awwal, malam ‘rolasan’ dalam ungkapan
Wong Brebes. Malam puncak rangkaian peringatan Muludan atau Maulid Nabi dalam
rangka mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada malam ini—tak hanya di
Brebes—biasanya masjid dan musholla-musholla suasananya lebih ramai dari
hari-hari sebelumnya. Ada banyak makanan berat di sana, yang pada sebelas
hari biasanya cuma kue-kue, pada malam ini ada tentengan berupa nasi dan lauk-pauknya.
Untuk
sekarang tentengan itu bisa saja disebut ‘berekat’ karena tak beda dengan berekat
yang ada saat selametan (kendurian). Pada zaman saya kanak-kanak
tentengannya ada istilahnya sendiri yang
sekarang rasanya sudah tak terdengar lagi, yaitu Takir. Takir ini sama saja
nasi bungkus cuma dengan lauk ala kadarnya, dan tak sekedar lauknya yang sederhana
bungkusnya pun sederhana—tak seperti berekat yang terkesan mahal. Takir hanya
nasi yang dibungkus daun pisang lalu dikunci pakai potongan lidi.
Pada
masa itu ada istilah yang ngetop di kalangan anak-anak, ungkapan ini
semacam olok-olok untuk mereka yang baru mau datang ke acara Muludan pada hari
terakhir. Kirkat, begitulah bunyi istilahnya, singkatan dari ana takir mangkat (ada takir berangkat).
untuk hal yang satu ini, saya kira tak hanya berlaku buat anak-anak pada masa
dulu, sekarang pun --di mana-mana— anak-anak (bahkan orang tua) ketika ada
makanan selalu antusias.
Kini
bisa jadi warga Brebes sudah makmur, sehingga dulu sodaqoh-nya di acara-acara keagamaan cuma nasi dibungkus daun pisang
atau daun jati, kini sudah lebih tampak berkelas dengan wadah yang beraneka
macam dan lauk-pauk mahal. Semoga kedepan bisa lebih meriah, tak sekedar takir
atau brekat, lebih dari itu bisa ditambah seperangkat alat sholat, smartphone dan
sebagainya yang mahal-mahal.
Allohummashollii'ala
Sayyidina Muhammad…
Dikampung saya Tegal Berekatnya sudah mentahan mas isinya mie,gula teh, berekat spt gbr diatas sudah langka
BalasHapusdi sini juga brekat mentahan sudah lazim, biasanya pada slametan tujuhharian atau matangpuluh
BalasHapus